Tuesday, April 14, 2009

Kakek usia 66 tahun kalahkan pemuda 21 tahun

Sumber : Tribun Timur

Makassar, Tribun - Tang Lee (66), seorang kakek berusia 66 tahun, berhasil menggagalkan aksi perampokan di dalam tokonya setelah terlibat bergumul saling pukul dan tendang dengan Safri (21), perampok berusia 21, Senin (13/4) siang. Kakek bercucu dua ini menang dan menguasi keadaan, seteleh pergumulan selama 10 menit.
Tang adalah warga Jl Cendrawasih, Makassar, dan pemilik Toko Sepatu Bata Ristrar, di jalan poros itu. Sedangkan Sapri, warga Jl Baji Pamai, Makassar yang berasal dari Limbung, Gowa.Saat menceritakan kronologi itu kepada Tribun, sekitar pukul 16.20 wita, atau 30 menit setelah diperiksa di Polsek Mariso, Tang tampak tenang. Padahal lima jam sebelumnya, membuat istri dan tetangganya tegang. Bahkan sesekali dia tersenyum. Tak ada tanda-tanda ketegangan seperti korban pencurian dengan kekerasan lainnya. Kakek bermata sipit dan mirip bintang laga asal Jepang era 1990-an, Ohara tersebut, menyebut peristiwa ini adalah pengalaman kekerasan pertama sejak dia berjualan sepatu sepuluh tahun lalu di Jl Cendrawasih Makassar.Bapak dua anak ini tidak pernah menyangka jika Safri adalah perampok. "Saat itu saya sedang memperbaiki motor di belakang, eh! tiba-tiba orang masuk dan langsung menuju ruang etalase," ujarnya. (lihat, Perampok Memukul, Kakek Tang Memiting -kronologis-)Di toko yang menjual produk sepatu dalam negeri, Bata itu, Tang tak memiliki pramuniaga atau penjaga. Dia hanya ditemani istrinya, atau sesekali anaknya mampir, membantu.Safri, si perampok yang coba mengambil uang di kas toko itu, di hadapan penyidik, memang sepertinya sudah memantau sang kakek dengan lima cucu itu. Setelah melihat sang Tang lengah, tiba-tiba dia merangkul tangan kirinya.Sapri sediri adalah pengangguran yang mecicil motor Yamaha bebek. Sejak kecil di sudah berpisah dengan kedua orangtuanya di Limbung, Gowa, Saat melakukan aksinya, Sapri membawa badik yang panjangnya satu jengkal setengah. Badik itulah yang dia pakai mengancam. "Dia langsung mengarahkannnya ke leher. Saya sangat kaget tapi tetap cobe tenang," katanya.Dia diminta ke meja kas. Dengan tenang, Tang mengikuti apa perintah pemuda itu, sambil menunggu kesempatan untuk memberikan perlawanan yang berarti. "Kira-kira ada 10 menit baku ambak. Intinya, saya berusaha menghindar dan menjauh dari badik " kata Tang yang dibenarkan Sapri.


Pengakuan Tang Lee Hanya Praktekkan Jurus Kungfu
Namanya Tang Lee. Nama belakangnya mengingatkan pada dua bintang silat ternama asal Negeri Tiongkok, Bruce Lee dan Jet Lee. Namun dari ketenangan dan raut muka, Tang Lee, mirip Ohara, bintang karate asal Jepang. Meski memiliki nama belakang Lee, tapi Tang selalu merendah. "Terus terang saya hanya mengandalkan kekuatan kakek-kakek dan ketenangan saja. Kalau bodi daya sudah tentu saya bukan apa-apa baginya. Namun dengan sedikit gerakan reflek, sambil memanfaatkan ruangan yang sempit saya pun berhasil menghidar dari tikaman itu. Badik jatuhnya." Dikatakan, apa yang memicu keberaniannya melawan pemuda bersenjata tajam tersebut, dengan enteng ia menjawab jika selama ini ia sering melihat dan memperaktekkan beberapa jurus silat, khas negeri Tiongkok, Kung Fu. "Saya sering melihat orang latihan bela diri, kemudian mengulanginya di rumah," katanya sambil senyum-senyum. Hanya saja saat ditanya jenis bela diri apa yang ia pelajari, kakek di usia uzur tersebut hanya menjawabnya dengan gelengan sambari tersenyum.(cr3)


Pembelaan Perampok : Untuk Cicilan Motor Ji Kodong
SAFRI yang tinggal di Jl Baji Pamai III, dibalik jeruji mengaku melakukan hal tersebut untuk melunasi motor bekas yang beli dari rekannya yang tinggal di Jl Rajawali Makassar."Saya butuh uang pak untuk bayar cicilan motor ji kodong,"ujarnya singkat kepada Tribun. Selain itu, ia juga mengaku jika selama ini ia menumpang di salah satu rumah keluarganya. "Untuk menutupi kebutuhan saya pak, terkadang saya menjadi pelayan di salah satu kafe di kawasan pantai Laguna,"ujarnya dengan meringis karena matanya mengeluarkan darah setelah diamuk massa pascakejadian sekitar pukul 10.30 Wita.Dia juga tak menyangka, kakek itu bisa memberikan perlawanan. "Kukira tuami, Pak. Deh, tapi masih melawan," katanya. (cr3)

No comments: