Monday, October 12, 2009

Bombardir atas nama jihad = Pengikut Syaithon

Penulis: Asy-Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafizhohullohu ta 'ala

Asy-Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan Al-Fauzan, anggota Hai’ah Kibarul Ulama (Majlis Ulama Besar Saudi Arabia) menegaskan bahwa orang-orang yang menyerukan jihad fi sabilillah dengan cara membunuh diri-diri mereka adalah pelaku bunuh diri (bukan jihad) dan mujahid fi sabilis-syaithan (di jalan syaithan).

Beliau mengatakan bahwa orang-orang yang terjatuh ke dalam fitnah ini tidak bertanya kepada ulama dan tidak belajar kepada mereka melainkan mereka memisahkan diri dari ummat Islam dan berafiliasi kepada pihak-pihak yang mereka adalah thaghut-thaghut dari bangsa manusia yang mencuci otak mereka sehingga tampil dalam bentuk yang berbeda, mengkafirkan kaum muslimin, membunuhi mereka, menghancurkan gedung-gedung, meledakkan dan membunuh anak-anak, orang-orang tua, laki-laki, perempuan, orang Islam, kafir mu’ahad, ahlu dzimmah dan kafir musta’man disebabkan pemikiran sesat ini. Dan ini akibat yang dirasakan oleh orang-orang yang condong kepada pelaku kejahatan dan da’i-da’i yang diceritakan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam ketika beliau ditanya tentang fitnah-fitnah akhir zaman, beliau berkata, “(mereka) da’i-da’i kepada pint-pintu jahannam siapasaja yang mengikuti mereka akan dilemparkan ke dalamnya (jahannam).”

Dan inilah realitanya sekarang, benarlah sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, ketika mereka condong kepada da’i-da’i sesat, jadilah mereka dilemparkan ke dalam jahannam. Dan semua pihak geram terhadap mereka dan membenci perbuatan mereka sampai orang-orang kafir, apalagi kaum muslimin, tidak seorangpun senang dengan apa yang mereka buat kecuali orang-orang yang sepaham dengan mereka dan seperti mereka.

Beliau juga menjelaskan bahwa fitnah ini amatlah besar, wajib bagi seorang muslim untuk memiliki bashirah terhadapnya dan tidak tergesa-gesa dan bertanya kepada ulama dan meminta kepada Allah keselamatan dan jangan gampang mempercayai seseorang sebelum mengerti betul hakikat dia yang sesungguhnya dan seberapa jauh keistiqamahan dia di atas al-hak, meskipun menampakkan kebaikan atau rajin ibadah dan memiliki pembelaan terhadap Islam.

Adapun orang yang menampakkan kebaikan dan kebenaran tapi tidak diketahui hakikat sesungguhnya, kita tidak tergesa-gesa memvonisnya sekaligus jangan langsung mempercayainya, sampai kita kenal hakikat sebenarnya, adabnya, kehidupannya. Karena tidaklah terjadi bencana ini melainkan bersumber dari sikap husnuz-zan tanpa landasan ilmu dan tanpa bertanya kepada ulama dan ahlinya. Dari sinilah terjadi bencana-bencana ini sumbernya adalah ketergesa-gesaan dan kebodohan serta hasil dari bergaul dengan orang-orang jahat dan sembarangan mempercayai mereka serta menjauh dari kaum muslimin dan ulama mereka.

Mereka telah menjauh dari belajar melalui sekolah-sekolah dan dari para ulama sehingga terjatuh ke jurang-jurang sebagaimana mereka menjauh dari keluarga dan rumah-rumah mereka.

Maka yang wajib bagi pemuda-pemuda Islam adalah mengambil pelajaran dari kejadian ini karena orang yang bahagia adalah yang mengambil pelajaran dari peristiwa yang menimpa orang lain.

Sebagaimana wajib bagi kita mengambil dari kejadian ini ibrah bagi kita dan tetap bergabung dengan jamaah kaum muslimin dan pemimpin mereka dan tidak nyempal dari mereka kepada kelompok-kelompok yang bermacam-macam.

Sumber: Harian Al-‘Ukkadz, sahab.net

(Dikutip dari http://www.ahlussunnah-jakarta.com/artikel_detil.php?id=393)
Sumber: salafy.or.id

Monday, October 5, 2009

Selamat Lebaran

Taqobbalallohu minna wa minkum..
Semoga Alloh menerima seluruh amalan kami dan kalian..

Awan boleh gelap..
Air boleh keruh..
Walau wajah tak bertatap..
Walau tangan tak berjabat..
Akan tetapi hati tak lupa ucapkan dengan ikhlas
"Selamat Hari Raya 'Idul Fitri"
Mohon Maaf Lahir Batin

Thursday, September 17, 2009

Tips agar anak tidak menjadi TERORIS

Oleh Redaksi Assalafy.org
Kamis, 03 September 2009 - 21:16:58








Betapa hancur hati kedua orang tua, tatkala dikabarkan kepada mereka ternyata anaknya - yang selama ini dikenal sebagai anak baik-baik dan pendiam - terciduk oleh aparat kepolisian karena terlibat jaringan terorisme. Orang tua yang lain pun shock begitu mendengar anaknya tewas dalam aksi peledakan. Sementara itu, teman-temannya serasa tidak percaya mendengar berita bahwa anak yang selama ini mereka kenal sebagai anak baik, supel, dan ramah, ternyata terlibat aksi terorisme!!

Demikianlah, betapa menyedihkan, ternyata jaringan terorisme telah berhasil menyeret anak-anak baik dari putra-putra kaum muslimin dalam aksi biadab yang bertentangan dengan agama dan akal sehat tersebut.

Tentunya, kita bertanya-tanya bagaimana anak-anak muslimin bisa terseret jaringan terorisme? Melalui pintu apa terorisme bisa masuk ke alam pikiran mereka sehingga mereka tertarik dan mau mengikutinya?

Pembaca, kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah …

Akar munculnya terorisme adalah dari paham sempalan khawarij. Suatu paham ekstrim dalam beragama, yang membuahkan sikap merasa benar sendiri, kemudian serampangan dalam memahami dan mengamalkan dalil-dalil syari’at lepas dari bimbingan para ‘ulama, yang berujung kepada pengkafiran semua pihak yang bertentangan dengan pendapatnya, termasuk mengkafirkan pemerintah kaum muslimin.

Gerakan terorisme yang pertama kali muncul dalam sejarah Islam adalah di akhir masa Khilafah ‘Utsman bin ‘Affan Radhiyallah ‘anhu, yang diprakarsai oleh seorang Yahudi, Abdullah bin Saba`, dengan menampilkan slogan keadilan dan benci kezhaliman. Sebagai korban pertama kali adalah sang khalifah Utsman bin ‘Affan sendiri! Kemudian semakin gencar pada masa Kekhalifahan ‘Ali bin Abi Thalib Radhiyallah ‘anhu, yang beliau sendiri pun menjadi korban aksi terorisme tersebut. Merekalah kelompok sempalan khawarij, yang tumbuh menggerogoti dan menghancurkan Islam. Di atas paham mengkafirkan orang-orang yang bertentangan dengan mereka, dan berlanjut menghalalkan darah mereka. Terutama pemerintah muslimin, yang telah mereka vonis sebagai pemerintah kafir. Itu semua mereka lakukan atas nama agama.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam jauh-jauh hari telah memberitakan kemunculan kelompok sesat ini, lengkap dengan ciri-ciri dan sifat-sifatnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:

سَيَخْرُجُ فيِ آخِرِ الزَّمَانِ قَوْمٌ أَحْدَاثُ الأَسْنَانِ سُفَهَاءُ اْلأَحْلاَمِ يَقُوْلُوْنَ مِنْ قَوْلِ خَيْرِ البَرِيَّةِ يَقْرَءُوْنَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ، يَمْرُقُوْنَ مِنَ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ

Akan keluar di akhir zaman suatu kaum yang muda-muda umurnya, pendek akalnya. Mereka mengatakan ucapan sebaik-baik manusia. Mereka membaca Al Qur’an, tapi tidak melewati kerongkongan mereka. Mereka melesat (keluar) dari (batas-batas) agama seperti melesatnya anak panah menembus binatang buruannya. [HR. Al Bukhari 3611, 5057, 6930; Muslim 1066]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menyifati mereka sebagai:

هُمْ شَرُّ الْخَلْقِ وَ الْخَلِيْقَةِ

Mereka adalah sejahat-jahat makhluk. [HR. Muslim 1067]

Maka apabila pada anak-anak kaum muslimin ada kecenderungan mengkritisi pemerintah muslimin, selalu menentang kebijakan pemerintah muslimin, bahkan berani memvonis kafir terhadap pemerintah muslimin tanpa bimbingan para ‘ulama, maka hati-hati dan waspadalah! Ini merupakan bibit paham takfir (mudah mengkafirkan kaum muslimin), yang merupakan benih awal untuk seseorang berani menghalalkan darah pemerintah muslimin dan siapapun yang mereka anggap membela dan mendukung pemerintah. Pada ujungnya, mengantarkan mereka untuk berani melakukan aksi kekerasan yang dilabeli sebelumnya sebagai jihad. Inilah awal mula seorang terseret dalam aksi terorisme.

Kaum muslimin rahimakumullah…

Kesalahfatalan berikutnya, yang pada ujungnya menghantarkan anak-anak kaum muslimin untuk tertarik dengan gerakan terorisme adalah semangat berjihad yang besar dan kebencian yang besar terhadap orang-orang kafir, namun tidak disertai dengan pemahaman yang benar tentang apa itu jihad, bagaimana aturan Islam tentang masalah jihad, serta orang kafir manakah yang boleh untuk diperangi?

Tidak diragukan lagi, bahwa jihad merupakan puncak Islam yang tertinggi. Orang-orang kafir adalah musuh-musuh Islam yang harus dibenci dan diperangi oleh kaum muslimin. Namun, dalam agama Islam ada aturan dan tuntunan yang harus dipahami dengan benar dan tidak boleh dilanggar. Hal inilah yang tidak dipahami dengan baik oleh mereka yang terlibat dalam aksi terorisme tersebut. Karena memang di antara sifat dan ciri-ciri mereka adalah pendek akalnya dan cupet (Bhs. Jawa: dangkal) cara pandangnya. Tak heran bila aksi terorisme (baca: kebodohan) yang mereka lakukan tersebut merusak citra Islam dan mencemarkan nama baik kaum muslimin, terkhusus lagi nama baik orang-orang yang istiqamah di atas agamanya.

Sebagai contoh, bahwa dalam syari’at Islam tidak semua orang kafir boleh dibunuh.

Kafir Dzimmi, Kafir Mu’ahad, Kafir Musta’min dalam Islam jiwanya terlindungi tidak boleh dibunuh. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ قَتَلَ مُعَاهَدًا لَمْ يَرِحْ رَائِحَةَ الجَنَّةِ وَإِنَّ رِيْحَهَا لَيُوْجَدُ مِنْ مَسِيْرَةِ أَرْبَعِيْنَ عَامًا

Barangsiapa yang membunuh seorang kafir mu’ahad, maka dia tidak akan mencium aroma wangi al Jannah (surga). (Padahal) sesungguhnya aroma wangi al jannah itu didapati (tercium) sejauh perjalanan 40 tahun. [HR. Al-Bukhari 3166, 6914; An-Nasa`i 4764; Ibnu Majah 2736; Ahmad V/36]

Adapun orang kafir yang boleh diperangi dan dibunuh adalah kafir harby, yaitu orang-orang kafir yang memerangi muslimin, tidak ada antara muslimin dengan mereka perjanjian, dzimmah, tidak pula jaminan keamanan.

Kita perlu waspada pula, apabila seorang mulai kagum dan mengidolakan tokoh-tokoh teroris semacam Usamah bin Laden, Aiman Azh-Zhawahiri, seraya menganggapnya sebagai tokoh ‘ulama besar yang diikuti ucapan dan fatwa-fatwanya. Sebagai contoh, pelaku peledakan bom Bali yang bernama Imam Samudra. Dia menganggap tokoh-tokoh teroris panutannya diatas sebagai ‘ulama dan menyejajarkannya dengan para ‘ulama besar Ahlus Sunnah. Padahal sifat dasar para khawarij pelaku aksi teror tersebut adalah sama sekali lepas dari bimbingan para ‘ulama besar Ahlus Sunnah wal Jama’ah dalam memahami dan mengaplikasikan dalil-dalil syari’at.

Lebih rumit lagi, orang-orang yang terlibat dalam jaringan terorisme, ternyata bukanlah orang-orang yang jauh dari agama. Sebaliknya mereka adalah orang yang zhahirnya sangat dekat kepada agama, menampakkan syi’ar-syi’ar Islam dalam penampilan dan pakaian mereka, dan sangat rajin beribadah. Bahkan aksi teror yang mereka lakukan tersebut diyakini dalam rangka memperjuangkan Islam dan merupakan bagian dari ajaran Islam!!

Kaum muslimin rahimakumullah…

Sikap komitmen terhadap ajaran agama, berpegang teguh kepada Al-Qur`an dan As-Sunnah merupakan sikap yang harus kita jalankan. Tidak boleh bagi kaum muslimin untuk menjauh atau apriori terhadap Islam dan bimbingan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Namun sikap berpegang teguh terhadap agama tersebut harus berdasarkan manhaj (metode pemahaman) yang benar, dengan bimbingan para ‘ulama sejati dari kalangan Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Alhamdulillah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah meninggalkan umatnya di atas petunjuk yang sangat jelas. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menegaskan:

وَايْمُ اللهِ قَدْ تَرَكْتُكُمْ عَلَى مِثْلِ الْبَيْضَاءِ، لَيْلُهَا وَنَهَارُهَا سَوَاءٌ

Demi Allah, aku tinggalkan kalian di atas (agama) yang terang benderang. Kondisi malam dan siangnya sama. (HR. Ibnu Majah no.5. Ash-Shahihah no.688)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam juga telah menggariskan manhaj yang benar dalam memahami dan mengaplikasikan agama ini, yaitu dengan sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam:

فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتَلاَفًا كَثِيْرًا، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّينَ مِنْ بَعْدِي، عَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ

Sesungguhnya orang yang hidup di antara kalian (sepeninggalku), dia akan mendapati perselisihan yang banyak. Maka wajib atas kalian untuk berpegang dengan sunnah (bimbingan)ku dan sunnah para khulafa’ rasyidin sepeninggalku. Gigitlah sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian. (Abu Dawud 4607, At-Tirmidzi 2676. Ash-Shahihah no. 937)

Beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam juga bersabda tentang jalan yang benar dalam memahami Islam:

مَا أَنَا عَلَيْهِ الْيَوْمَ وَأَصْحَابِي

Jalan/Prinsip yang Aku (Rasulullah) berada di atasnya dan juga para shahabatku. (At-Tirmidzi 2641, Ath-Thabarani I/256. Ash-Shahihah 203, 204)

Jika kita tidak memperhatikan prinsip di atas, akan menyebabkan salah dalam memahami dan mengaplikasikan dalil-dalil agama yang membuahkan sikap ekstrim dan menyimpang dalam beragama.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah mencela sikap ekstrim tersebut dalam sabda beliau:

هَلَكَ الْمُتَنَطِّعُونَ، هَلَكَ الْمُتَنَطِّعُونَ، هَلَكَ الْمُتَنَطِّعُونَ

Binasalah orang-orang yang ekstrim, binasalah orang-orang yang ekstrim, binasalah orang-orang yang ekstrim. (Muslim 2670)

Sumber :
www.salafy.or.id - (Dikutip dari http://www.assala

Friday, August 28, 2009

Mengejar kemuliaan di bulan Romadhon

Saatnya menggantung MMA Gloves, Menyarungkan Pisau, lalu mengejar Kemuliaan di Bulan Romadhon..

Untuk semua partner latihan Kuntao-ku.. Selama Bulan Romadhon Kapten 'Adi mau menyibukkan diri dengan ibadah, jadi mungkin nggak bisa latihan bareng kalian..

Monday, July 20, 2009

Dilarang Buang Bom Sembarang Tempat!!!

Sumber : Almakassari.com

Pembaca yang budiman -semoga dirahmati Allah-,

Mungkin kita sama-sama telah membaca Harian Fajar tanggal 3 Maret 2007 halaman 11, yang memuat tentang pernyataan resmi dari Polda Makassar, bahwa ada enam kelompok yang disinyalir sebagai kelompok teroris. Berita tersebut mengingatkan kita peristiwa enam tahun silam, yaitu peledakan Mall Ratu Indah, Makassar. Ini disebabkan karena ada segelintir pemuda kaum muslimin yang “buang bomsembarang tempat!!!” Seharusnya bom itu dibuang dan diledakkan di medan jihad, justru dibuang dan diledakkan di negeri kaum muslimin sendiri. Mereka terlalu bersemangat dalam menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar, namun tidak dilandasi oleh ilmu, sehingga justru lebih banyak kerusakan yang ditimbulkan daripada manfaat. Oleh karena itu, pada edisi kali ini kami akan memaparkan beberapa kerusakan yang ditimbulkan oleh kejadian tersebut.

  • Membunuh Diri

Dalam rangka “jihad” memerangi Amerika dan sekutunya, sekian banyak aksi peledakan dan bom bunuh diri terjadi di negeri-negeri kaun muslimin yang dilakoni oleh sebagian pemuda yang tak berbasis ilmu yang kuat. Akibatnya, korban berjatuhan dari kalangan warga sipil muslim sendiri. Padahal Allah -Subhanahu wa Ta’ala- telah melarang seorang muslim membunuh dirinya sendiri di dalam firman-Nya:

وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا

“Dan janganlah kamu membunuh dirimu sungguh Allah maha penyayang kepadamu”. (QS. An-Nisa`: 29)

Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- telah memperingatkan:

من قتل نفسه بحديدة فحديدته في يده يتوجأ بها في بطنه في نار جهنم خالدا مخلدا فيها أبدا ومن شرب سما فقتل نفسه فهو يتحساه في نار جهنم خالدا مخلدا فيها أبدا ومن تردى من جبل فقتل نفسه فهو يتردى في نار جهنم خالدا مخلدا فيها أبدا

“Barang siapa yang membunuh dirinya dengan sepotong besi, maka besinya itu akan berada ditangannya. Dia akan menikam perutnya dengan pisau itu didalam neraka dalam keadaan kekal didalamnya selama-lamanya. Barang siapa yang menenggak racun, lalu ia membunuh dirinya dengan racun itu, maka ia akan meminumnya sedikit-demi sedikit dalam neraka Jahannam dalam keadaan kekal di dalamnya selama-lamanya. Barang siapa yang menghempaskan dirinya dari gunung sehingga dia membunuh dirinya, maka dia akan terhempas dalam neraka dalam keadaan kekal di dalamnya selama-selamanya.” [Muslim dalam Shohih-nya (109)]

Ini adalah perbuatan yang konyol -bukan jihad-. Perbuatan ini tidaklah mendatangkan kemaslahatan bagi Islam, karena bila seandainya dia membunuh dirinya dan membunuh 10 orang atau 100 orang atau 200 orang, maka hal tersebut tidak akan bermanfaat bagi Islam dan tidak membuat manusia ber-Islam. Malah membuat orang lari dari Islam. Karena itulah, perbuatan ini tidak dapat dibenarkan, dan menyebabkan pelakunya diazab di neraka, dan orang yang bunuh diri dengan cara yang seperti ini bukanlah mati syahid. Jika seorang mau berdakwah dan mengajak orang-orang kafir masuk ke dalam Islam, maka dakwahilah mereka dengan cara hikmah, bukan dengan cara emosi dan membabi buta yang mencoreng citra Islam dan kaum muslimin.

  • Membunuh Seorang Muslim

Jika kita memperhatikan orang-orang yang menjadi korban pemboman, maka kebanyakannya adalah kaum muslimin sendiri. Duhai, sungguh celakanya orang yang membom ini…! Karena Allah telah mengancamnnya di dalam firman-Nya:

وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا

“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja Maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya”. (QS. An-Nisa`: 93)

Lihatlah pembaca yang budiman! Allah mengancamnya di dalam ayat ini dengan neraka jahannam dan tidak sampai disitu saja, bahkan ia kekal di dalamnya, Allah murka kepadanya, mengutuknya dan menyediakan siksa yang pedih baginya. Ini baru satu orang muslim, bagaimana lagi jika yang dibunuhnya adalah puluhan sampai ratusan orang muslim? -Nas alulllaha ‘afiyah wassalamah-

Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,

لَزَوَالُ لدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللهِ مِنْ قَتْلِ رَجُلٍ مُسْلِمٍ

“Sungguh hancurnya dunia ini lebih ringan di sisi Allah daripada membunuh (jiwa) seorang muslim”. [HR. At-Tirmizy dalam As-Sunan (1399), An-Nasa’iy dalam As-Sunan (7/82), Al-Bazzar dalam Al-Musnad (2393), dan lain-lain. Hadits ini di-shohih-kan oleh Syaikh Al-Albany dalam Ghoyatul Maram (4390)]

Mereka berteriak ketika kaum kuffar AS dan sekutunya membantai jutaan kaum muslimin dengan mengatakan bahwa nyawa seorang muslim itu sangat mahal di sisi Allah. Namun di sisi lain mereka sendiri ternyata juga turut menumpahkan darah kaum muslimin. parahnya lagi kesalahan tersebut berusaha ditutupi dan dibenarkan dengan berjuta dalih: “Ini kan jihad”, “Mereka adalah Mujahid”, “Mereka adalah penghuni surga”, dan “Mereka mati syahid”. Padahal orang-orang yang melakukan aksi teror tersebut adalah orang-orang yang mati konyol, diancam oleh Allah dengan neraka Jahannam. Bagaimana mereka dianggap mati syahid ??!

  • Membunuh Kafir Musta’man

Pembaca budiman, ketahuilah bahwa tidak semua orang kafir boleh dibunuh di dalam syariat agama kita, karena sesungguhya orang kafir itu ada empat macam, yaitu:

1. kafir dzimmy

Mereka adalah orang kafir (penduduk asli) yang membayar jizyah (upeti) yang dipunguti tiap tahun sebagai imbalan bolehnya mereka tinggal di negeri kaum muslimin. kafir, seperti ini tidak boleh dibunuh selama ia masih menaati peraturan-peraturan yang dikenakan kepada mereka. Banyak dalil yang menunjukkan hal tersebut diantaranya adalah hadist Al-Mughirah bin syu’bah -radhiyallahu ‘anhu-, beliau berkata,

“Kami diperintah oleh rasul robb kami -Shollallahu ‘alaihi wasallam- untuk memerangi kalian sampai kalian menyembah Allah satu-satunya atau kalian membayat jizyah ”.[HR.Al-Bukhary dalam Ash-Shohih (3158)]

2. kafir mu’ahad

Mereka adalah orang-orang kafir yang telah terjadi kesepakatan antara mereka dan kaum muslimin untuk tidak berperang dalam kurun waktu yang telah disepakati. Orang kafir seperti ini juga tidak boleh dibunuh, sepanjang mereka menjalankan kesepakatan yang telah dibuat. Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,

من قتل معاهدا لم يرح رائحة الجنة وإن ريحها توجد من مسيرة أربعين عاما

" Siapa yang mebunuh kafir mu’ahad, ia tidak akan mencium bau surga, dan sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan 40 tahun " . [HR. Al-Bukhariy dalam Shohih-nya (3166), An-Nasa’iy dalam As-Sunan (8/25), dan Ibnu Majah (2686)]

Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda, “Ingatlah, siapa yang menzholimi seorang kafir mu’ahad, merendahkannya, membebani diatas kemampuannya atau mengambil sesuatu darinya, tanpa keridoan dirinya, maka saya adalah lawan bertikainya pada hari kiamat [HR Abu Daud dalam As-Sunan (3052) dan Al Baihaqy (9/205). Hadits ini di-shohih-kan oleh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah (445)]

3. kafir musta’man

Mereka adalah orang kafir yang mendapat jaminan keamanan dari kaum muslimin atau sebagian kaum muslimin. Kafir jenis ini juga tidak boleh dibunuh, sepanjang masih berada dalam jaminan keamanan. Dalilnya, firman Allah -Ta’ala-,

وَإِنْ أَحَدٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ اسْتَجَارَكَ فَأَجِرْهُ حَتَّى يَسْمَعَ كَلَامَ اللَّهِ ثُمَّ أَبْلِغْهُ مَأْمَنَهُ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَا يَعْلَمُونَ

“Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, Maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, Kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak Mengetahui.””. (QS. At-Taubah: 6)

4. kafir harby

Mereka adalah kafir selain yang tiga di atas. kafir jenis inilah yang disyariatkan untuk diperangi dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam syariat Islam. Mengapa harus diperangi? Karena mereka memerangi Islam.Demikianlah ketentuan syariat Allah.

Namun orang kafir harbiy yang masuk ke negeri kaum muslimin dengan jaminan keamanan dari pemerintah muslim berubah statusnya menjadi kafir musta’man, haram untuk diperangi selama dalam perlindungan. Mereka (para pembom) ini tidak peduli lagi dengan syariat Allah dalam hal ini. Padahal pada saat yang sama, mereka selalu meneriakkan, “Ayo tegakkan syari’at Islam”. Namun untuk kali ini, mereka injak-injak sendiri slogan-slogan tersebut. Akibatnya, semua orang kafir sah dan halal darah dan hartanya; perang dan pembunuhan terhadap mereka boleh dilakukan kapan dan di mana saja!! Wahai Pembaca yang budiman, tentunya ini merupakan sikap serampangan yang menyelisihi Al-Kitab, Sunnah, dan tuntunan para ulama’.

  • Menzholimi Orang Lain

Allah -‘Azza wa Jalla-, Pencipta kita telah mengharamkan perbuatan zholim atas diri-Nya dan hamba-hamba-Nya sebagaimana yang diterangkan dalam hadits Qudsiy, Allah berfirman,

يَا عِبَادِيْ إِنِّيْ حَرَّمْتُ الظُلْمَ عَلَى نَفْسِيْ وَجَعَلْتُهُ بيَنْكَمُْ مُحَرَّمًا فَلاَ تَظَالَمُوْا

“Wahai segenap hamba-hamba-Ku, sesungguhnya aku telah mengharamkan perbuatan zholim atas diri-Ku dan Aku telah menjadikan hal tersebut sebagai perkara yang haram antara sesama kalian, maka janganlah kalian saling menzholimi”. [HR. Muslim dalam Shohih-nya (2577) dari Abu Dzar -radhiyallahu ‘anhu-)

Dalam berbagai nas, baik Al-Qur’an, maupun sunnah, telah diterangkan bahwa perbuatan zhalim tidak pernah membawa kebaikan bagi pelakunya di dunia maupun di akhirat. Allah -Subhanahu wa Ta'ala- menyatakan dalam berbagai ayat tentang bahaya perbuatan zholim. Diantaranya, Allah -Subhanahu wa Ta'ala- berfirman,

وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا (27) يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا (28) لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا

“Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zholim menggigit dua tangannya, seraya berkata, “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur’an ketika Al-Qur’an itu telah datang kepadaku. dan adalah setan ti tidak mau menolong manusia.”. (QS. Al-Furqan: 27 - 29 )

وَكَمْ قَصَمْنَا مِنْ قَرْيَةٍ كَانَتْ ظَالِمَةً وَأَنْشَأْنَا بَعْدَهَا قَوْمًا آَخَرِينَ

“Dan berapa banyak penduduk negeri yang zholim yang telah kami binasakan, dan kami adakan setelah mereka itu kaum yang lain (sebagai penggantinya)”. (Al-Anbiya`: 11)

Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- juga mengingatkan:

اِتَّقُوْا الظُّلْمَ فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Takutlah terhadap perbuatan zholim, sebab kezholiman adalah kegelapan di atas kegelapan pada hari kiamat” [HR. Al-Bukhary dalam Shohihb-nya(2447), Muslim dalam Shohih-nya (2579), dan At-Tirmidzy dalam As-Sunan (2035) dari sahabat Ibnu Umar -radhiyallahu ‘anhu-]

Inilah beberapa kerusakan dan pelanggaran yang ditimbulkan oleh “aksi buang bom sembarang tempat!!!” Sebenarntyamasih banyak lagi kerusakan yang ditimbulkan oleh perbuatan ini yang belum sempat kami paparkan seperti mencoreng citra Islam, membuat kaum muslimin jadi takut, mengadakan kerusakan di muka bumi, menjadikan orang-orang yang komitmen terhadap agamanya sebagai bahan cercaan dan celaan, merusak harta benda yang terjaga dan dilindungi dalam syariat, dan masih banyak lagi.

Wahai saudaraku, wahai para Pengangkat bendera “jihad”, pernahkah engkau bertanya pada dirimu, “Apakah termasuk jihad, menumpahkan darah kaum muslimin??! Apakah termasuk jihad, menghalalkan darah orang-orang yang haram untuk dibunuh dan? Apakah merupakan jihad menghancurkan harta benda kaum muslimin? Apakah engkau telah berjihad membenahi dirimu dalam mempelajari ilmu dan mengamalkannya? Sudahkah engkau berjihad mengikuti Al-Qur’an dan sunnah? Apakah engkau telah mengikuti Al-Qur’an dan sunnah, walaupun menyelisihi hawa nafsumu. ketahuilah saudaraku, jihad di jalan Allah bukanlah untuk pelampiasan dan pemuas hawa nafsu, namun dia adalah ibadah yang sangat agung dan salah satu simbol agama yang suci. Ingatlah, memperbaiki masyarakat adalah tanggung jawab bersama, sebarkan ilmu syari’at Islam di tengah ummat, tegakkan hukum Allah, dan jauhilah segala sebab kerusakan dan kehancuran”.

Tuesday, June 16, 2009

Artikel Bulan Ini : Belajar dari Anak-anak

Sumber : SenimanBeladiri.blogspot.com

Masa kanak-kanak mungkin adalah salah satu fase terindah dalam hidup kita. Bagaimana tidak, anak-anak adalah buah hati dan dambaan setiap orang yang menjalani bahtera kehidupan rumah tangga bersama pasangannya, sehingga jangan heran ketika kasih sayang orang tua kepada anaknya amatlah besar. Apapun yang diminta oleh sang anak pasti akan diusahakan oleh orang tuanya untuk dipenuhi. Jadi, sebagai anak tahu diri dong!! Berbaktilah kepada kedua orang tuamu, agar kalian mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat..

Ngomong-ngomong soal anak, ada satu kegiatan yang mungkin sebagian besar anak pernah mengalaminya, bahkan mungkin sebagian dari mereka menjadikannya sebagai hobi..

Kegiatan apakah itu?? (tanya ‘adi dengan nada imut)

Yup.. bagi anda yang menjawab BERKELAHI, anda benar

Beragam jurus dan teknik yang dikeluarkan anak dalam rangka membela diri sehingga saya tertarik untuk mengumpulkan dan menuliskannya. Diantaranya:

  1. Gunakan benda-benda “keren” di sekitar kita.

Ini saya ambil dari pengalaman pribadi, ketika ‘adi kecil berhasil “memukul mundur” gerombolan anak yang berniat memukulnya, dengan bantuan beberapa buah batu anak-anak tersebut akhirnya lari tunggang langgang. Walaupun salah seorang ibu dari anak tersebut akhirnya marah karena kepala anaknya berdarah (Ibu Zohra, maaf ya..).

Teknik memanfaatkan benda-benda yang ada disekitar kita, merupakan pelajaran paling awal yang dibawakan oleh Bas Rutten dalam Video self defensenya. Dalam VCD instruksional tsb Bas rutten merekomendasikan utk menggunakan berbagai benda yang mudah didapatkan diantaranya gelas, botol, merica, dll.

Guru-guru saya di silat Kantobing (Ustadz 'Ali, Dg. Rola, dll) memanfaatkan kayu kecil (seukuran pulpen) untuk digunakan sebagai alat menotok titik kelemahan lawan.

Dan dalam latihan Kuntao, guru saya (Dg. Sitaba) mengajarkan cara menggunakan uang koin, handuk, baju kaos dalam (singlet), t-shirt utk digunakan dalam situasi pembelaan diri.

  1. Gigit.

“Banyak orang yang melupakan salah satu senjata yang bisa kita gunakan dalam keadaan terdesak dalam situasi hidup mati: Gigi!!!...ya gigi untuk menggigit!!!” (Sifu Ery Nugroho)

Teknik yang kedua ini saya saksikan langsung dalam perkelahian salah seorang santri saya di masjid. Yang menarik, karna ternyata anak yang menggunakan taktik ini sebelumnya pernah juga digigit oleh anak yang lain (betul kata sebagian orang : pengalaman adalah guru yang terbaik).

Tentu saja dalam melancarkan teknik ini tidak boleh serampangan, perlu pengetahuan tentang cara menggigit yang benar, bagian tubuh mana yang “pantas” utk digigit, dan kapan waktu yang tepat utk menggigit. Untuk lebih jelasnya tentang teknik ini silahkan pelajari Kino Mutai, sebuah seni beladiri dari Filipina yang mengajarkan tentang teknik gigitan. Dalam Kino Mutai diajarkan bahwa ada 140 titik dalam tubuh manusia yang bisa digigit dalam pembelaan diri (Sumber: JALAN PETARUNG).

Mungkin kedua teknik diatas terkesan tidak jantan dan jauh dari nilai sportifitas, tapi jika saya terjebak dalam situasi pertarungan hidup-mati: Saya akan menggunakannya.

Bagaimana dengan anda??

Sunday, May 31, 2009

Jurus Bulan Ini : Pukulan Pattekang (Kuntao)

Mungkin agak tepat kalo saya mengatakan bahwa bulan ini adalah bulannya patahan siku dalam kehidupan beladiri saya. Dg. Sitaba, Guru Kuntao kami bermurah hati utk menunjukkan dan mengajarkan kepada kami berbagai cara untuk mematahkan siku sekaligus beberapa teknik beladiri praktis yang juga diakhiri dengan mematahkan siku. Tapi berhubung teknik ini agak susah dijelaskan secara tulisan, maka pada bulan ini kami akan menjelaskan sedikit tentang Pukulan Pattekang yang kami ambil dari beladiri Kuntao (walaupun kata Pattekang sendiri berasal dari Bahasa Makassar) .

Nama Lain Pukulan Pattekang
Pukulan Pattekang juga pernah kami pelajari dari beladiri Silat Kantobing dengan nama Pukulan Bandolan dan juga dari Kungfu dengan nama Bian Quan (pukulan pecut).

Cara melakukan
Dari fighting stance badan agak menyamping lalu pukulan dengan menggunakan punggung tangan kiri dilontarkan dari arah kanan.

Aplikasi.
Guru kami (Dg.Sitaba) pernah memberi petunjuk bahwa pukulan Pattekang sangat efektif digunakan sebagai serangan pembuka (tapi yang perlu diingat!!! Bukan sifat ksatria mencari masalah lalu memulai perkelahian).
Dan dari pengalaman pribadi (dari jurus kombinasi yang kami pelajari dari Beladiri satuan keamanan dari Asia Timur) jurus ini juga terbukti untuk mengacak-acak pertahanan lawan sehingga memungkinkan bagi kita untuk melakukan serangan lanjutan untuk menyudahi pertarungan.

Mudah-mudahan bermanfaat..

Artikel Bulan Ini: Women's Self Defense

Sumber : Fight Authority

Can Anyone Defend Themselves? Of course the answer is "Yes", but each person has different circumstances. A 300-pound football player is going to have a different skill set than a 130-pound mother of two.

The biggest misconception in the martial arts is that a technique or a strategy will work the same for everybody, every time. Unfortunately, most martial arts preach this notion. They teach the same thing to everyone with little thought as to the capability of the student. Instructors have been trying to fit the square peg in the round hole for as long as I can remember.

For example, the other day, I received a call a woman who has a 3-year-old child and was expecting another. Naturally, she was concerned about her safety a pregnant woman with children is an easy mark. Well, this woman thought she would have no problem using empty hand techniques to fend off would-be assailants. She was convinced that she could “Jackie Chan” a slew of muggers, rapists and thieves with one child in her arms and another strapped to her back!

After a few moments I told her that was all well and good, but before she unleashes her drunken monkey kung fu, she should probably take a few steps to prepare her self a lot better by decreasing her exposure. And if it came down to a physical threat, there are a few things she can do to put the odds back in her favor and increase her chances of survival.

Remember there are 3 things all criminals don’t want to happen:

Get Arrested
Get Identified
Get Injured
Keeping this in mind, the first thing I told her was the life she used to enjoy has now changed. A woman, preoccupied with the safety and care of two children, let alone one child, is a prime target for the skels who earn their living preying on the weak and the helpless. She should only go to very public, very safe places that are mother and child friendly. The days of going to malls in the evening or quickly running into the Laundromat leaving the kids in the car are over.

Another step to ensure your family’s safety is to schedule a day to run errands childfree. Or choose services that offer delivery. Now if you can’t afford certain things, well you need to do with out or get your imagination working to come up with a better solution.

Now if you are going out, you have to have a few simple items handy. They are ranked in importance form the perspective of escape and avoidance. This list considers range, commitment and lethal effects.

Personal Alarm (Training Minimal)
Pepper Spray (Training Minimal)
Edged Weapons (Training Moderate to Heavy)
Impact Weapons (Training Moderate to Heavy)
Empty Hand (Training Heavy)
*Note Firearm has been deliberately left off the list.

Both the pepper spray and personal alarm are used to cause a distraction without getting tangled up in your opponent. A hesitation in your assailant’s assault will allow you the opportunity to escape and get to safety.

Next come edged weapons (Push Daggers and Knives with Finger-Holes). They require a lot less power and are a lot more effective than impact weapons. The push daggers and finger-hole knives give you two advantages: a specific way to grab it and are extremely difficult to drop. And in the course of a fight for your life, the less you need to think about, the better. The downside of course is the close proximity you need to be to use the weapon.

Then come impact weapons. They multiply the force you can exert, but they still require more strength, power and body weight.

And of course, empty hand techniques.
Remember, technology will ALWAYS trump hand to hand methods. ALL HAND-TO-HAND is a tactical last resort.

However training in empty hand techniques should be pursued vigorously. There is a great chance you will be taken by surprise and have to use hand to hand in order to get to your weapons.

Plus, it gives you something to fall back on in worst-case scenarios. It also gives you confidence and it awakens the part of you that doesn’t think tactically and defensively.

So all self-defense comes down to more than just techniques. It encompasses the key elements of Awareness, Strategy, Planning and Training.

Predators are banking on the fact you will play the odds and not do any of these.

And all you have to do is be in the wrong place at the wrong time. All you need is one meeting to go late, one thing in your routine to be disrupted and that once busy parking lock is now a barren wasteland. And there you are SOL.

Training for reality is about training your mind to find whatever solution you need to survive.

And that starts well before the fight is imminent. The person who doesn’t prepare for the absolute worst and thinks they are going to get by with just “empty hand” methods is very ignorant, very lucky or very dead.

PS. If you think women are weak, go check out Dr. Ruthless

Wednesday, May 13, 2009

Pelajaran Terbesar dari JALAN PETARUNG

Bukan 5 ways of attack, Bukan pula When in Doubt pelajaran terbesar yang saya dapatkan dari Universitas JALAN PETARUNG. Tapi yang saya anggap pelajaran terbesar yang saya dapatkan dari blog sifu Ery adalah Seni Kerendahan Hati “Cross Training”.



Dengan pelajaran cross training (berlatih lintas seni beladiri) dari JALAN PETARUNG ini, ‘adi yang dulunya hanya belajar (bahkan cenderung fanatik) beladiri Kuntao dan Silat Kantobing akhirnya mau membuka mata dan mengencangkan sabuk untuk mempelajari aliran beladiri lain (JKD, Vale tudo, Krav maga, TKD, Dumog, dll). Walaupun kebanyakan dari beladiri tersebut saya pelajari secara otodidak melalui CD instruksional, dan internet (dan kebanyakannya hanya mempelajari beberapa gerakan saja) saya sudah cukup bangga dan senang karena dengan melakukan Cross training berarti (insya Alloh) saya sudah terbebas dari belenggu fanatik buta kepada suatu aliran beladiri tertentu dan menganggap remeh aliran lain..


Sudahkan anda melakukan Cross Training??


NB : Artikel ini saya dedikasikan untuk ”guru” sekaligus teman kami, Sifu Ery Nugroho

Saturday, May 2, 2009

Bagaimana menangani gigi yang copot???

Gigi adalah salah satu dari sekian banyak nikmat yang dianugerahkan oleh Alloh kepada hamba-hambaNya. Dengan nikmat berupa gigi kita bisa mengunyah makanan, menggigit dalam situasi pembelaan diri, dll. Sehingga tidak mengherankan jika sebagian orang menganggap bahwa kehilangan/copot gigi merupakan sebuah musibah, karena dengan copotnya gigi mungkin bisa mempengaruhi proses pengolahan makanan ketika mengunyah bahkan bisa mengurangi keindahan penampilan wajah. Oleh karena itu, pada kali ini kami akan membawakan penjelasan dari drg. Eka Irwansyah SpOrt yang kami kutip dari Tribun Timur tentang bagaimana cara mengatasi gigi yang copot mudah-mudahan bermanfaat bagi kita terutama bagi para pecinta beladiri yang sering mengalami benturan (pukulan dan tendangan) sehingga rentan untuk kehilangan gigi sebelum waktunya (masa tua).


Berikut penjelasan dari drg. Eka Irwansyah SpOrt:

Bukan lagi hal yang tak lazim bahwa seseorang mengalami kejadian yang tidak diinginkan, diantaranya gigi copot dengan tidak sengaja. Padahal kondisi, posisi dan fungsi gigi tersebut masih sangat bagus. Hal ini biasanya terjadi pada peristiwa kecelakaan lalu lintas, olahraga beladiri, terbentur pintu dll.

Orang yang mengalami masalah ini biasanya hanya bisa bersedih, pasrah, tidak tahu bahwa hal tersebut dapat diatasi bahkan oleh dirinya sendiri. Berikut ini, petunjuk singkat bagi seseorang dan keluarga yang mengalami kejadian gigi copot. Semoga dapat membantu dalam penanganan diri oleh yang bersangkutan dimanapun berada atau siapapun yang berada didekatnya.

Empat hal utama yang perlu diperhatikan dan dilakukan ketika anda mengalami gigi copot tidak sengaja, yaitu:

1. Segera bilas dengan air bersih.

2. Jangan menggosok giginya, biarkan jaringan gusi tetap menempel pada gigi tersebut.

3. Jangan menghilangkan bekuan darah dari gigi tersebut, kecuali jika gigi benar-benar kotor.

4. Tempatkan kembali gigi tersebut ke dalam lubang sesuai posisi semula.

Namun jika anda tidak dapat melakukannyasendiri, minta bantuan keluarga atau teman yang berada di sekitar anda. Jika tak seorang pundapat melakukannya di sekitar anda, tempatkan saja gigi tersebut di bawah lidah atau simpan di dalam handuk atau sapu tangan yang bersih. Segera hubungi dokter gigi.

Jika anda segera dapat ditangani oleh dokter gigi sebelum 30 menit sejak gigi tersebut copot, anda mempunyai 90 persen kemungkinan gigi bisa diselamatkan. Tapi jika ditangani sampai 90 menit, kemungkinan hanya 43 persen. Kemungkinan lebih kecil yaitu hanya 7 persen jika ditangani setelah 90 menit.

Para dokter gigi yang menangani anda akan menempatkan gigi tersebut pada lubang semula. Melakukan fiksasi (pengikatan) ke gigi tetangga agar gigi yang copot, relatif diam sehingga penyembuhan dapat lebih bisa diharapkan.

Fiksasi dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu pengikatan dengan kawat halus (wiring), pengikatan dengan perlekatan bahan tambalan ke gigi tetangga dan fiksasi secara ortodontik dengan pemasangan behel pada beberapa gigi tetangga gigi yang copot.

Sunday, April 19, 2009

Jurus Bulan Ini : Chain Punch (WingChun KungFu)

Walaupun sdh pernah mempelajari jurus ini beberapa bulan lalu, baru beberapa minggu ini saya terkena demam Chain Punch. Kecepatan, kesederhanaan, dan kedahsyatan dari Chain Punch adalah 3 faktor dasar yang membuat saya merekomendasikan bagi rekan-rekan sekalian untuk mempelajari salah satu jurus dasar dari Wing chun ini. Jika Muay thai dikenal dengan Roundhouse kicknya, tidak salah jika kita katakan Wing chun dikenal dengan Chain Punch.
Walaupun mungkin kekuatannya tidak sesangar roundhouse kick atau cross punch tapi kecepatan dan kuantitas dari Chain punch tentu tidak bisa membuat pukulan ini dipandang sebelah mata (tidak salah kalo ada yang mengatakan kalo chain punch itu seperti menembak dengan menggunakan senapan mesin).
Dari pengalaman pribadi dalam sesi latihan Multiple attack dengan beberapa murid saya malam tadi, orang yang menggunakan pukulan bertubi-tubi cenderung untuk lebih susah diantisipasi dibanding dengan mereka yang menggunakan pukulan tunggal.
Dan dalam situasi keroyokan kita bisa menggunakan jurus ini untuk meloloskan diri dari kepungan pengeroyok.
Jadi, tunggu apalagi.. Matikan komputer anda dan segera latih Jurus Bulan Ini.

Tuesday, April 14, 2009

Artikel Bulan ini : Reality Versus Ring

Sumber : Fight Authority

Remembering a time when Boxing was the most popular of combat sports. It seems that people could very easily came to the realization that the ring of Boxing or Kickboxing was very much different than the street. Moving forward to today; it seems that with the sudden popularity of the "UFC" and Mixed Martial Arts; even martial artists are having difficulties in seeing that the ring is a very much different world than the street or reality persay. I will address the difference between the ring and realiy as well as why most people are finding it difficult to separate the two.

November 12, 1993 is a day that changed the world of combat sports and martial arts forever; it is the day that the "UFC" or Ultimate Fighting Championshhip was born. The Ultimate Fighting Championship, is a Combat Sport promotion that claimed to be "No Hold Barred". It was a near everything goes fight set in a cage between competitors of all different styles of martial arts. This event eventually led to the "Hybridization" of most martial arts today; as well as the false sense of security given to those who practice mixed martial arts in street or combat scenarios. Before the "UFC" if someone ran into a boxer or kickboxer in a street confrontation; they respected them for their discipline, yet realized that if the boxer/ kickboxer fought like they do in a ring then they would be annhialated. the rules in the street are different youy see; there are none! The "UFC" ushered in a new breed of combat sport. The term "NHB" was coined; (No Holds Barred). This was due to the retoric that was being pushed in advertising; and boy did people buy it. "UFC" wasn't really; nor is it now "No Holds Barred". There are many rules in fact. There are so many rules that in 2000 the term Mixed Martial Arts gained popularity. The term "No Holds Barred" couldn't be used really; because there were many holds barred, such as biting, eye gouging,kicking downed opponents, downward elbows to the head, small joint manipulation and head butts to name a few. The sport is very similar to it's Ancient Grrek predacessor (Pankration) meaning,"All powers". I interpret this as working in all fascets of fighting or all of the zones; kicking, punching, trapping and grappling standing and on the ground. The average person who sees this thinks,"Ohh, it's a street fight." Wrong!! A street confrontation has no rules, weight classes and no time limits. The term "No Holds Barred", is still stuck in the heads of many; including the United States Military. The U.S. Army began to transition its hand to hand combat program back in 2000; as the "UFC" was gaining popularity, especially among soldiers. The Army began to incorporate "Gracie Jujitsu" into its program. Infact slowly but surely they began to completely adopt Mixed Martial Arts as their Combative regime. The U.S. Modern Army Combative program incorporates everything from double leg takedowns to fighting and submitting an opponent in the "guard". The guard is a position where you are on the ground on your back with your opponent between your legs. your legs are wraped around the body of your opponent. In a street fight as well as combat the last place you want to be is on the ground, and especially on your back! I know this first hand on many different levels. I am a former Green Beret and publisher of the combatives book "Combat Application Techniques: Principles Of Destruction". I am a professional Mixed Martial Arts Athlete. I am also a combat veteran. Unfortunately the retoric and the term "No Holds Barred" has sunk very deeply into the minds of the U.S. Army. What they don't realize is that besides going to the ground being potentially hazardous. The techniques of MMA or Mixed Martial Arts are hazardous in themselves. You can rip up your legs doing double leg takedowns, or knock your self out doing a freight train take down. In modern MMA gloves are worn to protect the hands. in the street and in combat there are no gloves. Hands get broken. There are time limits and rounds in MMA so fights can last from 5 - 25 minutes; depending on how many rounds. Street and Combat has no rounds. The quicker you finish the less likely you are to die or go to the hospital. You only fight 1 guy in MMA. In combat or the street; you never know how many you have to deal with. As a professional in the sport of Mixed Martial Arts; I can say that I love the sport; however as a martial arts instructor and soldier, I have to say wake up people. there is a difference between ring and reality. Mixed Martial Arts and the "Modern Army Combatives" are not combative systems. Fighting MMA in the street is just plain stupid! For those who train MMA for combat and for the street I am sure that it is going to take a near life threatening event to change your mind; but when that event happens don't say I didn't warn you.

Kakek usia 66 tahun kalahkan pemuda 21 tahun

Sumber : Tribun Timur

Makassar, Tribun - Tang Lee (66), seorang kakek berusia 66 tahun, berhasil menggagalkan aksi perampokan di dalam tokonya setelah terlibat bergumul saling pukul dan tendang dengan Safri (21), perampok berusia 21, Senin (13/4) siang. Kakek bercucu dua ini menang dan menguasi keadaan, seteleh pergumulan selama 10 menit.
Tang adalah warga Jl Cendrawasih, Makassar, dan pemilik Toko Sepatu Bata Ristrar, di jalan poros itu. Sedangkan Sapri, warga Jl Baji Pamai, Makassar yang berasal dari Limbung, Gowa.Saat menceritakan kronologi itu kepada Tribun, sekitar pukul 16.20 wita, atau 30 menit setelah diperiksa di Polsek Mariso, Tang tampak tenang. Padahal lima jam sebelumnya, membuat istri dan tetangganya tegang. Bahkan sesekali dia tersenyum. Tak ada tanda-tanda ketegangan seperti korban pencurian dengan kekerasan lainnya. Kakek bermata sipit dan mirip bintang laga asal Jepang era 1990-an, Ohara tersebut, menyebut peristiwa ini adalah pengalaman kekerasan pertama sejak dia berjualan sepatu sepuluh tahun lalu di Jl Cendrawasih Makassar.Bapak dua anak ini tidak pernah menyangka jika Safri adalah perampok. "Saat itu saya sedang memperbaiki motor di belakang, eh! tiba-tiba orang masuk dan langsung menuju ruang etalase," ujarnya. (lihat, Perampok Memukul, Kakek Tang Memiting -kronologis-)Di toko yang menjual produk sepatu dalam negeri, Bata itu, Tang tak memiliki pramuniaga atau penjaga. Dia hanya ditemani istrinya, atau sesekali anaknya mampir, membantu.Safri, si perampok yang coba mengambil uang di kas toko itu, di hadapan penyidik, memang sepertinya sudah memantau sang kakek dengan lima cucu itu. Setelah melihat sang Tang lengah, tiba-tiba dia merangkul tangan kirinya.Sapri sediri adalah pengangguran yang mecicil motor Yamaha bebek. Sejak kecil di sudah berpisah dengan kedua orangtuanya di Limbung, Gowa, Saat melakukan aksinya, Sapri membawa badik yang panjangnya satu jengkal setengah. Badik itulah yang dia pakai mengancam. "Dia langsung mengarahkannnya ke leher. Saya sangat kaget tapi tetap cobe tenang," katanya.Dia diminta ke meja kas. Dengan tenang, Tang mengikuti apa perintah pemuda itu, sambil menunggu kesempatan untuk memberikan perlawanan yang berarti. "Kira-kira ada 10 menit baku ambak. Intinya, saya berusaha menghindar dan menjauh dari badik " kata Tang yang dibenarkan Sapri.


Pengakuan Tang Lee Hanya Praktekkan Jurus Kungfu
Namanya Tang Lee. Nama belakangnya mengingatkan pada dua bintang silat ternama asal Negeri Tiongkok, Bruce Lee dan Jet Lee. Namun dari ketenangan dan raut muka, Tang Lee, mirip Ohara, bintang karate asal Jepang. Meski memiliki nama belakang Lee, tapi Tang selalu merendah. "Terus terang saya hanya mengandalkan kekuatan kakek-kakek dan ketenangan saja. Kalau bodi daya sudah tentu saya bukan apa-apa baginya. Namun dengan sedikit gerakan reflek, sambil memanfaatkan ruangan yang sempit saya pun berhasil menghidar dari tikaman itu. Badik jatuhnya." Dikatakan, apa yang memicu keberaniannya melawan pemuda bersenjata tajam tersebut, dengan enteng ia menjawab jika selama ini ia sering melihat dan memperaktekkan beberapa jurus silat, khas negeri Tiongkok, Kung Fu. "Saya sering melihat orang latihan bela diri, kemudian mengulanginya di rumah," katanya sambil senyum-senyum. Hanya saja saat ditanya jenis bela diri apa yang ia pelajari, kakek di usia uzur tersebut hanya menjawabnya dengan gelengan sambari tersenyum.(cr3)


Pembelaan Perampok : Untuk Cicilan Motor Ji Kodong
SAFRI yang tinggal di Jl Baji Pamai III, dibalik jeruji mengaku melakukan hal tersebut untuk melunasi motor bekas yang beli dari rekannya yang tinggal di Jl Rajawali Makassar."Saya butuh uang pak untuk bayar cicilan motor ji kodong,"ujarnya singkat kepada Tribun. Selain itu, ia juga mengaku jika selama ini ia menumpang di salah satu rumah keluarganya. "Untuk menutupi kebutuhan saya pak, terkadang saya menjadi pelayan di salah satu kafe di kawasan pantai Laguna,"ujarnya dengan meringis karena matanya mengeluarkan darah setelah diamuk massa pascakejadian sekitar pukul 10.30 Wita.Dia juga tak menyangka, kakek itu bisa memberikan perlawanan. "Kukira tuami, Pak. Deh, tapi masih melawan," katanya. (cr3)

Monday, March 30, 2009

Awas.. Disini ada CALEG

Ngak terasa pesta demokrasi (yang menghambur-hamburkan dana triliunan rupiah) tinggal menghitung hari, berarti foto-foto para pengemis yang mengotori sepanjang jalan sebentar lagi akan dibersihkan, Alhamdulillah..
Dan satu hal yang patut kita syukuri adalah kita tidak diberikan oleh Alloh pendengaran yang sangat kuat. Karena seandainya kita diberikan pendengaran super kuat mungkin kita tidak bisa tenang sepanjang hari dikarenakan besarnya detak jantung dari para caleg yang harap-harap cemas, gelisah dan ketakutan menghadapi pemilu yang sudah didepan mata.
Yang mengerikan adalah dampak yang terjadi sesudah diumumkannya nama-nama orang yang lolos menjadi anggota dewan, bisa dipastikan gelombang stres massal terjadi diberbagai penjuru Indonesia Raya. Para caleg yang sudah berbulan-bulan menghamburkan uang untuk meraih simpati masyarakat, berbulan-bulan membagi-bagikan sumbangan (yang saya yakin tidak didasari dengan keikhlasan), yang sudah menghabiskan waktu untuk berkeliling mencari dukungan.. Besar kemungkinan sebagian diantara mereka menderita stress dan goncangan kejiwaan sehingga mungkin butuh untuk dibangun tambahan beberapa rumah sakit jiwa untuk menampung para caleg yang stress setelah dinyatakan tidak lolos menjadi anggota dewan.

Dan dampak lain yang tidak kalah mengerikannya adalah para caleg yang menjadi pribadi pemarah dan pa’emosiang (gampang emosi). Bukan tidak mungkin hanya karena persoalan sepele, para caleg tidak sungkan-sungkan untuk menampar dan “memberi pelajaran” orang yang ada disekitarnya.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kami membawakan beberapa jurus pembelaan diri praktis yang mudah-mudahan bisa bermanfaat pada saat dibutuhkan.

1. 360 degrees defense drill (Krav maga)
2. "Ambilan Parang" Pukulan I (Silat Kantobing)

Kedua jurus diatas sangat berguna untuk mengantisipasi tamparan dll.

Tuesday, March 24, 2009

Ketika Bruce Lee bicara tentang CINTA



"Cinta seperti sebuah persahabatan yang terbakar api. Pada mulanya nyala, sangat cantik, sering panas dan terik, tapi masih ringan dan hanya kerlip. Tumbuh sebagai cinta lama, hati kita menjadi dewasa dan cinta kita menjadi membara, terbakar secara mendalam dan tak terpadamkan" (Bruce Lee)

Sumber : Tribun Timur

Monday, March 9, 2009

Artikel Bulan ini: The Black Belt Myth

Sumber : http://www.fightauthority.com/martial-arts-topics/training-your-mind/the-black-belt-myth/

Every once in a while I get an email from some misguided and offended martial artist with his or her knickers in a twist telling me where I go wrong by saying “Martial Arts will Fail You Every time”. But facts are facts. Just because you have a black belt doesn’t mean you can fight and just because you can fight, doesn’t mean you are a black belt. Can martial artists, boxers, judo players, wrestlers, mixed martial artists bee good street fighters? Sure. But a fight is an entirely different proposition than combative sport or a hobby. The problem is that martial artists have propagated this “myth” about the black belt since they realized money could be made. To compound the problem, most instructors are true believers. Thinking that what they are saying is 100% true. The techniques used by successful street fighters range from the simple and straight forward to brutal and down right nasty. Never underestimate the depths of human nature or the levels to which some people will go to impose their will over another human being. The difference between a successful and unsuccessful street fighter is attitude and no hesitation. Contrary to the old school yard Marcus of Queensbury rules, who ever strikes first in a real fight usually wins. I’m not talking about people in the local pub having a shoving match. Leave the bar fight out of it. I am talking about a real street smart criminal. So you think that junkie is just trying to slap you- no he’s got razor blades between his fingers and he’s trying to slice your face open. (Thanks for the example Bill). If you wait for him to make his move, you’re done. If you pause, wait for them to “throw the first punch” you’ll lose. And before you question my motivation as one of those guys who never spent time in a real dojo or never received his black belt (I have 3 of them) go to www.zenshin.info. I am a real person and I can be found any day of the week working out at this location teaching none other than martial arts. But like my Sensei, I refuse to limit my self by the confines of my ego and insecurity. Because that’s what it all comes down to: ego. Hey, I know you have a lot of time an effort invested into your study and this is the last thing you want to hear, but earning a black belt doesn’t make you a superhero. Having a black belt does not give you the ability to take on all comers in all any and all situations. A street fight or close quarters battle has entirely different dynamics than a competitive sport. In a competitive fight, the possibility of being seriously injured or killed is not a paramount concern. You have the normal injuries associated with contact sports, but if it were really lethal you would have people dying in the ring regularly. The combative sport is only SYMBOLIC of the real thing. This is where we all get confused. The term symbolic So why bother getting a black belt or what does it mean to earn a black belt? This subject has been beaten to death and I offer my opinion only to ad some perspective. First of all, I hold a special place for those of you who have the determination to see your training through to the end and I hope those same people continue to study for an entire life time. It does set you above all others as having accomplished a great task that requires years of dedication and sacrifice. But learning to fight is only a small part Do you think the night before your black belt exam you are immediately transformed in to the Ultimate Warrior. Martial Arts use fighting and combative skills to affect and overall change on the practitioner. If you study martial arts to learn how to fight, you will find your self very disappointed. Fighting is and should be a smaller percentage of why you study. If you study just to learn how to fight or just to learn how to compete you will not last very long. Because after your competitive career is over, now what? Once you start coaching, training and teaching you really begin to understand that competition is a useful tool, but it’s not what martial arts is about. Street fighting is not about honor and fair play. That’s how you live your life, but when push comes to shove, knowing how to street fight requires very little skill, just a lot of attitude and nerve. The Japanese words "Budo" and "Bujutsu" are used to describe this difference between combat and the way of combat.

Thursday, March 5, 2009

Big Knock Out (bag.I)

Pertandingan belum sempat memasuki menit ke-87 (ya iyalah.. mana ada ronde yang waktunya sepanjang ini di ajang Affliction) saat sebuah tendangan dari Arlovski berhasil menyudutkan Fedor ke sudut ring (tempat yang diannggap kurang menguntungkan oleh beberapa petarung), dan tentu saja kesempatan emas ini tidak disia-siakan oleh Arlovski untuk melancarkan serangan berikutnya.
Alih-alih melancarkan kombinasi Jab dan Cross, Arlovski melompat untuk melakukan Flying knee dan...
BUUUKK...

bersambung, Insya Alloh..

Wednesday, March 4, 2009

Layakkah anda disebut sebagai Pendekar??

Penjahat : Orang yang jahat
Pemusik : Penjahat yang bermain musik

Seniman beladiri : Orang yang mahir dlm seni beladiri
Pendekar : Seniman beladiri yang mengamalkan tujuan beladiri..

Monday, February 23, 2009

DUKUN PONARI DAN FENOMENA BATU PETIR (Muslim Indonesia di persimpangan jalan!? -2- )

Ditulis Oleh Al-Ustadz Ja'far Shalih
Sumber: http://www.ahlussunnah-jakarta.com/artikel_detil.php?id=304

Bismillahirrahmanirrahim

Ponari, nama yang sederhana, sesederhana orangnya. Tidak ada yang istimewa pada sosok bocah sepuluh tahun ini sampai suatu hari ia menemukan sebuah batu yang dikenal belakangan dengan sebutan “batu petir” dan konon diyakini “sakti”, paling tidak oleh ribuan orang yang telah menjadi pasiennya. Batu yang dengan sekali celup, air celupannya bisa mengobati segala macam penyakit. Batu yang telah menjungkirbalikkan logika ribuan anak bangsa!

Ponari, begitu pula Dewi Sulistiyowati dan entah siapa lagi bakal menyusul, telah menjadi sebuah fenomena berkat batu yang mereka temukan. Tapi yang lebih fenomenal dari itu semua adalah ribuan atau bahkan jutaan ummat manusia yang “tersihir” dan percaya terhadap eksistensi “batu petir” dalam proses penyembuhan.

Bicara tentang batu, ummat Islam telah mengenal Hajar Aswad sebagai batu yang paling populer di tengah-tengah kehidupan beragama mereka, karena letak keberadaannya (di dinding Ka’bah) dan posisinya di dalam jiwa kaum muslimin, karena kaitannya dengan ibadah thawaf.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, satu-satunya tauladan ummat, di dalam thawafnya mencontohkan untuk mencium batu ini setiap kali melewatinya pada putaran thawaf atau menyentuhnya bagi yang mampu atau melambai ke arahnya. Demikian istimewanya batu ini, sampai-sampai thawaf tidak dianggap sah kalau tidak memulai thawaf dari arah yang sejajar dengannya. Sehingga jadilah batu ini salah satu dari syi’ar-syi’ar Islam yang wajib dimuliakan, menurut aturan syariat. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,

ذَلِكَ وَمَن يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى الْقُلُوبِ

“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati”. (Qs. Al Hajj: 32)

Tapi kendati pun demikian, batu adalah batu, dia tidak bisa memberi manfaat kepada siapa pun, atau pun mencelakakannya. Adapun kita sampai menciumnya, itu tidak lebih semata-mata dalam rangka menauladani apa yang diperbuat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam sebagai tauladan bagi manusia. Dan konsep ini sangat dipahami sekali oleh generasi pertama ummat ini, para salaf, sampai-sampai Umar bin Khattab Rhadiyallahu 'Anhu, Khalifah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang kedua, ketika menciumnya, ia berkata,

إني أعلم أنك حجر لا تضر ولا تنفع ولولا أني رأيت النبي صلى الله عليه و سلم يقبلك ما قبلتك

“Sesungguhnya Aku benar-benar tahu bahwa kamu hanya batu, tidak bisa memberi manfaat atau celaka, kalau saja Aku tidak melihat Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menciummu, Aku tidak akan menciummu”. Muttafaqun ‘Alaihi dari Umar Rhadiyallahu 'Anhu.

Kembali kepada batu Ponari, batu Dewi Sulistiyowati dan batu fulan dan fulan…dst. Terlepas dari pernyataan para pasien yang mengaku sembuh setelah meminum air celupan batu tersebut dan terlepas dari sibuknya para dokter yang menyatakan bahwa itu hanya disebabkan faktor sugesti, yang diakui dunia medis sebagai salah satu faktor penyembuh juga. Saat ini batu-batu tersebut telah menjerumuskan ummat kepada kesyirikan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Karena mereka yang mengakui eksistensi batu tersebut dalam proses penyembuhan, tidak lepas dari tiga kelompok manusia:

Yang pertama; mereka yang meyakini bahwa kesembuhan semata-mata berkat kekuatan batu, tidak ada campur tangan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam hal ini. Maka mereka telah jatuh kepada kesyirikan yang besar. Karena mereka telah meyakini ada selain Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang menyembuhkan.

Yang kedua: mereka yang meyakini bahwa kesembuhan datangnya dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala semata dan batu hanya sebagai sebab. Maka mereka telah terjatuh kepada syirik kecil, karena mereka telah menjadikan sesuatu yang bukan sebab sebagai sebab.

Dan yang ketiga: juga merupakan syirik kecil, yaitu mereka yang meyakini batu tersebut ada barakahnya. Sehingga mereka berebut meminum air celupannya dengan niatan mengharap barakahnya.

Al Imam At-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Waqid Al Laitsi Rhadiyallahu 'Anhu, ia berkisah, “Kami pergi bersama Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menuju Hunain dan (waktu itu) kami belum lama masuk Islam. Dan orang-orang musyrikin mempunyai pohon Bidara yang mereka jadikan tempat semedi dan menggantungkan senjata-senjata mereka dibawahnya (mengharapkan barakahnya) yang mereka namakan dengan sebutan Dzatu Anwath. Maka (ketika) kami melewati sebuah pohon Bidara, kami berkata: Wahai Rasulullah! Buatkanlah untuk kami Dzatu Anwath seperti orang-orang musyrikin punya Dzatu Anwath.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Allahu Akbar! Sesungguhnya ini adalah suatu jalan/ajaran, apa yang kalian ucapkan –demi Dzat Yang jiwaku berada di Tangan-Nya- persis seperti yang pernah diucapkan Bani Israil kepada Musa, “Buatkanlah untuk kami sesembahan (selain Allah) sebagaimana mereka punya sesembahan, Musa berkata: kalian adalah kaum yang jahil”. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam melanjutkan: kalian akan benar-benar mengikuti jalan-jalan ummat sebelum kalian”.

Dan ketahuilah kesyirikan apa pun bentuknya merupakan kedzaliman yang paling besar, lebih besar dari membunuh, mencuri, korupsi, berzina, memakan riba…dstnya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya:"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (Qs. Luqman: 13)

Dan kesyirikan adalah dosa yang tidak diampuni,

إِنَّ اللّهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَاء وَمَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”. (Qs. An-Nisaa: 48)

Dan karena kesyirikan (besar), Allah Subhanahu Wa Ta'ala haramkan seseorang masuk ke dalam surga,

إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّهُ عَلَيهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ

“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun”. (Qs. Al Maidah: 72)

Dan banyak lagi kerugian-kerugian yang diakibatkan oleh dosa kesyirikan. Maka wajib bagi ulama Islam, tokoh-tokoh agama untuk menerangkan masalah ini kepada ummat dan mencegah mereka dari terperosok ke dalam jurang-jurang kebinasaan, sebagaimana wajib bagi pihak yang berwajib untuk menutup praktek pengobatan ini serta praktek-praktek yang serupa, karena ini semua hanya berakibat pada kerugian bangsa, negara dan ummat seluruhnya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,

وَإِذَ أَخَذَ اللّهُ مِيثَاقَ الَّذِينَ أُوتُواْ الْكِتَابَ لَتُبَيِّنُنَّهُ لِلنَّاسِ وَلاَ تَكْتُمُونَهُ فَنَبَذُوهُ وَرَاء ظُهُورِهِمْ وَاشْتَرَوْاْ بِهِ ثَمَناً قَلِيلاً فَبِئْسَ مَا يَشْتَرُونَ

“Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu):"Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya," lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruk tukaran yang mereka terima”. (Qs. Ali Imran: 187)

Wallahua’lam bis shawab. Wa’aakhiru Da’waana Anilhamdulillahi Rabbil ‘Aalamin.

Muslim Indonesia di Persimpangan Jalan (bag.1).. (Fenomena Perdukunan, Paranormal dan Batu Petir)

Ditulis oleh : Al-Ustadz Ja'far Shalih
Sumber : http://www.ahlussunnah-jakarta.com/artikel_detil.php?id=302

(dukun n adalah orang yang mengobati, menolong orang sakit, memberi jampi-jampi (mantra, guna-guna,dsb)…-http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php)

Dalam bahasa Arab dukun biasa diistilahkan dengan kahin, ‘arraaf, munajjim atau sahir (tukang sihir), yaitu orang yang mengaku mengetahui perkara gaib, menebak isi hati, membaca pikiran, nasib, masa depan, jodoh, orang hilang, benda hilang, dengan cara melihat bintang, telapak tangan, garis-garis dlsbnya, atau orang yang bekerjasama dengan jin dalam mencelakakan korban, memisahkan suami dengan istrinya atau menjadikan mereka akur kembali. Dan sekarang mereka dikenal juga dengan istilah paranormal, magician, Ilusionis, “orang pintar” dlsbnya.
Berkenaan dengan hal ini, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah menerangkan salah satu rambu untuk menjaga keutuhan Islam seseorang, pada sabdanya beliau berkata,
من أتى عرافا فسأله عن شيء لم تقبل له صلاته أربعين ليلة
“Barangsiapa mendatangi arraaf (dukun) dan bertanya kepadanya akan sesuatu, tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh malam”. HR Muslim dari sebagian istri-istri Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Dan pada riwayat yang lain,
مَنْ أَتَى كَاهِناً أَوْ عَرَّافاً فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
“Barangsiapa mendatangi kahin atau arraaf (dukun) dan dia membenarkan ucapannya maka dia telah kufur terhadap yang diturunkan kepada Muhammad (Al Quran)”. HR Ahmad dari Abu Hurairah Rhadiyallahu 'Anhu.

Arti arraf, dan kahin
Ibnul Atsir menjelaskan, yang dimaksud dengan arraaf (peramal) adalah ahli nujum atau “orang pintar”, yang mengklaim mengetahui ilmu gaib padahal hanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang mengetahui persoalan gaib. Tukang ramal ini termasuk dalam kategori kahin (dukun)”.
Al Imam Al Baghawi menerangkan: Arraaf adalah orang yang mengaku-ngaku mengetahui perkara-perkara dengan cara-cara tertentu yang dipakai sebagai petunjuk akan barang hilang atau tempat hilangnya barang dan semisalnya. Sedangkan kahin adalah orang yang memberitahu akan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Dan pendapat lain mengatakan kahin adalah orang yang mengetahui apa yang ada di dalam hati (mengetahui isi hati/membaca pikiran).

Makna hadits
Ke dua hadits ini memuat ancaman Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam terhadap dua jenis golongan manusia. Yang pertama, mereka yang datang kepada dukun/paranormal sebatas untuk bertanya. Dan yang ke dua, mereka yang datang, bertanya dan percaya. Masing-masing keadaan ini diberitakan baginda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam redaksi yang berbeda dan dengan akibat yang berbeda pula.
Adapun yang pertama, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengancam dengan ancaman, “tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh malam”.
Al Imam An-Nawawi Rahimahullah menjelaskan; Adapun tidak diterimanya shalat (orang yang bertanya kepada dukun selama empat puluh malam), artinya tidak ada pahala untuk dia, meskipun shalat yang dilakukannya dianggap sah dan tunai kewajibannya dan tidak perlu baginya mengulangi shalatnya. (Syarah Shahih Muslim)
Dan golongan yang ke dua, “maka dia telah kufur terhadap yang diturunkan kepada Muhammad”. Dan yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam adalah Al Qur’an dan kufur terhadap Al Qur’an, berarti keluar dari Islam atau murtad.
Dan apabila kita memperhatikan fenomena di tanah air, perdukunan dan paranormal bukanlah barang haram yang harus dijauhi. Lihat saja berapa banyak iklan-iklan praktek perdukunan dan usaha-usaha klenik di koran-koran dan majalah-majalah yang beredar. Praktek-praktek ini begitu laris manis di tengah-tengah masyarakat muslim yang menjadi pasien mereka.
Dan tengoklah lebih jauh lagi, kita akan dapati sederetan nama-nama populer dalam barisan dukun/paranormal yang berhasil menipu jutaan pemirsa ummat Islam melalui acara-acara penyesatan yang disponsori stasiun-stasiun televisi dan iklan-iklan haram, yang menawarkan solusi kehidupan. Sebut saja seperti Mama Laurent yang katanya bisa membantu peruntungan, meramal masa depan, membaca pikiran, mengetahui isi hati, dlsbnya. Belum lagi nama-nama beken lainnya seperti Deddy Corbuzier, Romi Raffael, Ki Joko Bodo dan selain mereka.
Jelas ini merupakan realita yang menyedihkan. Bagaimana tidak, Indonesia yang merupakan negera berpenduduk muslim terbesar, ternyata merupakan ladang subur bagi penyebaran virus-virus kekufuran. Muslim Indonesia di persimpangan jalan?!

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
قُل لَّا يَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ
“Katakanlah:"Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah", dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan”. (Qs. An-Naml: 65)
Dan dia berfirman tentang nabi-Nya,
قُل لاَّ أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلاَ ضَرًّا إِلاَّ مَا شَاء اللّهُ وَلَوْ كُنتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لاَسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَاْ إِلاَّ نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
“Katakanlah:"Aku tidak berkuasa menarik kemanfa'atan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman”. (Qs. Al A’raaf: 188)
Apabila sebaik-baik makhluk, penghulu para nabi, manusia pilihan, kekasih Allah Subhanahu Wa Ta'ala saja tidak mengetahui perkara gaib, apalagi selain beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam dari manusia-manusia biasa yang kebanyakan mereka adalah orang-orang kafir, atau meninggalkan shalat, banyak melakukan maksiat. Kemana perginya akal kebanyakan ummat! Hasbunallahu wa ni’mal wakiil.

Menyorot Perayaan Valentine's Day

Cinta adalah sebuah kata yang indah dan mempesona yang hingga sekarang belum ada yang bisa mendefinisikan kata cinta itu sendiri. Meskipun demikian setiap insan yang memiliki hati dan pikiran yang normal tahu apa itu cinta dan bagaimana rasanya. Maha Suci Dzat Yang telah menciptakan cinta.

Jika kita berbicara tentang cinta, maka secara hakikat kita akan berbicara tentang kasih sayang; jika kita berbicara tentang kasih sayang, maka akan terbetik dalam benak kita akan suatu hari yang setiap tahunnya dirayakan, hari yang selalu dinanti-nantikan oleh orang-orang yang dimabuk cinta, dan hari yang merupakan momen terpenting bagipara pemuja nafsu.

Sejenak membuka lembaran sejarah kehidupan manusia, maka disana ada suatu kisah yang konon kabarnya adalah tonggak sejarah asal mula diadakannya hari yang dinanti-nantikan itu. Tentunya para pembaca sudah bisa menebak hari yang kami maksud. Hari itu tak lain dan tak bukan adalah "Valentine Days" (Hari Kasih Sayang?).

* Definisi Valentine Days
Para Pembaca yang budiman, mari kita sejenak menelusuri definisi Valentine Days dari referensi mereka sendiri! Kalau kita membuka beberapa ensiklopedia, maka kita akan menemukan definisi Valentine di tiga tempat :

* Ensiklopedia Amerika (volume XIII/hal. 464) menyatakan, "Tanggal 14 Februari adalah hari perayaan modern yang berasal dari dihukum matinya seorang pahlawan kristen yaitu Santo Valentine pada tanggal 14 Februari 270 M".

* Ensiklopedia Amerika (volume XXVII/hal. 860) menyebutkan, "Yaitu sebuah hari dimana orang-orang yang sedang dilanda cinta secara tradisional saling mengirimkan pesan cinta dan hadiah-hadiah. Yaitu hari dimana Santo Valentine mengalami martir (seorang yang mati sebagai pahlawan karena mempertahankan kepercayaan/keyakinan)".

* Ensiklopedia Britania (volume XIII/hal. 949), "Valentine yang disebutkan itu adalah seorang utusan dari Rhaetia dan dimuliakan di Passau sebagai uskup pertama".

* Sejarah Singkat Valentine Days
Konon kabarnya, sejak abad ke-4 SM, telah ada perayaan hari kasih sayang. Namun perayaan tersebut tidak dinamakan hari Valentine. Perayaan itu tidak memiliki hubungan sama sekali dangan hari Valentine, akan tetapi untuk menghormati dewa yang bernama Lupercus. Acara ini berbentuk upacara dan di dalamnya diselingi penarikan undian untuk mencari pasangan. Dengan menarik gulungan kertas yang berisikan nama, para gadis mendapatkan pasangan. Kemudian mereka menikah untuk periode satu tahun, sesudah itu mereka bisa ditinggalkan begitu saja. Dan kalau sudah sendiri, mereka menulis namanya untuk dimasukkan ke kotak undian lagi pada upacara tahun berikutnya.

Sementara itu, pada 14 Februari 269 M meninggalkan seorang pendeta kristen yang bernama Valentine. Semasa hidupnya, selain sebagai pendeta ia juga dikenal sebagai tabib (dokter) yang dermawan, baik hati dan memiliki jiwa patriotisme yang mampu membangkitkan semangat berjuang. Dengan sifat-sifatnya tersebut, nampaknya mampu membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap penderitaan yang mereka rasakan, karena kezhaliman sang Kaisar. Kaisar ini sangat membenci orang-orang Nashrani dan mengejar pengikut ajaran nabi Isa. Pendeta Valentine ini dibunuh karena melanggar peraturan yang dibuat oleh sang Kaisar, yaitu melarang para pemuda untuk menikah, karena pemuda lajang dapat dijadikan tentara yang lebih baik daripada tentara yang telah menikah. Valentine sebagai pendeta, sedih melihat pemuda yang mabuk asmara. Akhirnya dengan penuh keberanian, ia melanggar perintah sang Kaisar. Dengan diam-diam ia menikahkan sepasang anak muda. Pendeta Valentine berusaha menolong pasangan yang sedang jatuh cinta dan ingin membentuk keluarga. Pasangan yang ingin menikah lalu diberkati di tempat yang tersembunyi. Namun rupanya, sang Kaisar mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh pendeta tersebut, dan kaisar sangat tersinggung hingga sang Pendeta diberi hukuman penggal oleh Kaisar Romawi yang bergelar Cladius II. Sejak kematian Valentine, kisahnya menyebar dan meluas, hingga tidak satu pelosok pun di daerah Roma yang tak mendengar kisah hidup dan kematiannya. Kakek dan nenek mendongengkan cerita Santo Valentine pada anak dan cucunya sampai pada tingkat pengkultusan !!

Ketika agama Katolik mulai berkembang, para pemimipin gereja ingin turut andil dalam peran tersebut. Untuk mensiasatinya, mereka mencari tokoh baru sebagai pengganti Dewa Kasih Sayang, Lupercus. Akhirnya mereka menemukan pengganti Lupercus, yaitu Santo Valentine.

Di tahun 494 M, Paus Gelasius I mengubah upacara Lupercaria yang dilaksanakan setiap 15 Februari menjadi perayaan resmi pihak gereja. Dua tahun kemudian, sang Paus mengganti tanggal perayaan tersebut menjadi 14 Februari yang bertepatan dengan tanggal matinya Santo Valentine sebagai bentuk penghormatan dan pengkultusan kepada Santo Valentine. Dengan demikian perayaan Lupercaria sudah tidak ada lagi dan diganti dengan "Valentine Days"

Sesuai perkembangannya, Hari Kasih Sayang tersebut menjadi semacam rutinitas ritual bagi kaum gereja untuk dirayakan. Biar tidak kelihatan formal, mereka membungkusnya dengan hiburan atau pesta-pesta.

* Hukum Islam tentang Perayaan Valentine Days
Dalam Islam memang disyari’atkan berkasih sayang kepada sesama muslim, namun semuanya berada dalam batas-batas dan ketentuan Allah -Ta’ala- . Betapa banyak kita dapatkan para pemuda dan pemudi dari kalangan kaum muslimin yang masih jahil (bodoh) tentang permasalahan ini. Lebih parah lagi, ada sebagian orang yang tidak mau peduli dan hanya menuruti hawa nafsunya. Padahal perayaan Hari Kasih Sayang (Valentine Days) haram dari beberapa segi berikut :

* Tasyabbuh dengan Orang-orang Kafir
Hari raya –seperti, Valentine Days- merupakan ciri khas, dan manhaj (metode) orang-orang kafir yang harus dijauhi. Seorang muslim tak boleh menyerupai mereka dalam merayakan hari itu.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Ad-Dimasyqiy-rahimahullah- berkata, "Tak ada bedanya antara mengikuti mereka dalam hari raya, dan mengikuti mereka dalam seluruh manhaj (metode beragama), karena mencocoki mereka dalam seluruh hari raya berarti mencocoki mereka dalam kekufuran. Mencocoki mereka dalam sebagaian hari raya berarti mencocoki mereka dalam sebagian cabang-cabang kekufuran. Bahkan hari raya adalah ciri khas yang paling khusus di antara syari’at-syari’at (agama-agama), dan syi’ar yang paling nampak baginya. Maka mencocoki mereka dalam hari raya berarti mencocoki mereka dalam syari’at kekufuran yang paling khusus, dan syi’ar yang paling nampak. Tak ragu lagi bahwa mencocoki mereka dalam hal ini terkadang berakhir kepada kekufuran secara global".[Lihat Al-Iqtidho’ (hal.186)].

Ikut merayakan Valentine Days termasuk bentuk tasyabbuh (penyerupaan) dengan orang-orang kafir. Rasululllah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

"Barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk kaum tersebut". [HR. Abu Daud dalam Sunan-nya (4031) dan Ahmad dalam Al-Musnad (5114, 5115, & 5667), Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushonnaf (19401 & 33016), Al-Baihaqiy dalam Syu’ab Al-Iman (1199), Ath-Thobroniy dalam Musnad Asy-Syamiyyin (216), Al-Qudho’iy dalam Musnad Asy-Syihab (390), dan Abd bin Humaid dalam Al-Muntakhob (848). Hadits ini di-shohih-kan oleh Al-Albaniy dalam Takhrij Musykilah Al-Faqr (24)].

Seorang Ulama Mesir, Syaikh Ali Mahfuzh-rahimahullah- berkata dalam mengunkapkan kesedihan dan pengingkarannya terhadap keadaan kaum muslimin di zamannya, "Diantara perkara yang menimpa kaum muslimin (baik orang awam, maupun orang khusus) adalah menyertai (menyamai) Ahlul Kitab dari kalangan orang-orang Yahudi, dan Nashrani dalam kebanyakan perayaan-perayaan mereka, seperti halnya menganggap baik kebanyakan dari kebiasaan-kebiasaan mereka. Sungguh Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- dahulu membenci untuk menyanai Ahlul Kitab dalam segala urusan mereka…Perhatikan sikap Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- seperti ini dibandingkan sesuatu yang terjadi pada manusia di hari ini berupa adanya perhatian mereka terhadap perayaan-perayaan, dan adat kebiasaan orang kafir. Kalian akan melihat ,ereka rela meninggalkan pekerjaan mereka berupa industri, niaga, dan sibuk dengan ilmu di musim-musim perayaan itu, dan menjadikannya hari bahagia, dan hari libur; mereka bermurah hati kepada keluarganya, memakai pakaian yang terindah, dan menyemir rambut anaka-anak mereka di hari itu dengan warna putih sebagaimana yang dilakukan oleh Ahlul Kitab dari kalangan Yahudi, dan Nashrani. Perbuatan ini dan yang semisalnya merupakan bukti kebenaran sabda Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- dalam sebuah hadits shohih, "Kalian akan benar-benar mengikuti jalan hidup orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta sehingga andai mereka memasuki lubang biawak, maka kalian pun mengikuti mereka". Kami (para sahabat) bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah mereka adalah orang-orang Yahudi, dan Nashrani". Beliau menjawab, "Siapa lagi kalau bukan mereka". [HR. Al-Bukhoriy (3456) dari Abu Sa’id Al-Khudriy -radhiyallahu ‘anhu-]".[Lihat Al-Ibda’ fi Madhorril Ibtida’ (hal. 254-255)]

Namun disayangkan, sebagian kaum muslimin berlomba-lomba dan berbangga dengan perayaan Valentine Days. Di hari itu, mereka saling berbagi hadiah mulai dari coklat, bunga hingga lebih dari itu kepada pasangannya masing-masing. Padahal perayaan seperti ini tak boleh dirayakan. Kita cuma punya dua hari raya dalam Islam. Selain itu, terlarang !!.

* Pengantar Menuju Maksiat dan Zina
Acara Valentine Days mengantarkan seseorang kepada bentuk maksiat dan yang paling besarnya adalah bentuk perzinaan. Bukankah momen seperti ini (ValentineDays) digunakan untuk meluapkan perasaan cinta kepada sang kekasih, baik dengan cara memberikan hadiah, menghabiskan waktu hanya berdua saja? Bahkan terkadang sampai kepada jenjang perzinaan.

Allah -Subhanahu wa Ta’la- berfirman dalam melarang zina dan pengantarnya (seperti, pacaran, berduaan, berpegangan, berpandangan, dan lainnya),

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
"Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk". (QS. Al-Isra’ : 32)

Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,

لَايَخْلُوَنَّ أَحَدُكُمْ بِاِمْرَأَةٍ إِلَّا مَعَ ذِيْ مَحْرَمٍ

"Jangan sekali-sekali salah seorang kalian berkhalwat dengan wanita, kecuali bersama mahram". [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (4935), dan Muslim dalam Shohih-nya (1241)] .

Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:

لَأَنْ يُطْعَنَ فِيْ رَأْسِ أَحَدِكُمْ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيْدٍ خَيْرٌ مِنْ أَنْ يِمَسَّ امْرَأَةً لَاتَحِلُّ لَهُ

"Demi Allah, sungguh jika kepala salah seorang dari kalian ditusuk dengan jarum dari besi, maka itu lebih baik daripada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya". [HR. Ath-Thabrani dalam Al-Kabir (486). Di-shahih-kan oleh syaikh Al-Albany dalam Ash-Shahihah (226)]

* Menciptakan Hari Rari Raya
Merayakan Velentine Days berarti menjadikan hari itu sebagai hari raya. Padahal seseorang dalam menetapkan suatu hari sebagai hari raya, ia membutuhkan dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Karena menetapkan hari raya yang tidak ada dalilnya merupakan perkara baru yang tercela. Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,

مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ

“Siapa saja yang mengada-adakan dalam urusan (agama) kami sesuatu yang tidak ada di dalamnya, maka itu tertolak” [HR. Al-Bukhariy dalam Shahih -nya (2697)dan Muslim dalam Shahih -nya (1718)]

Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa yang mengerjakan suatu amalan yang tidak ada tuntunannya dari kami, maka amalan tersebut tertolak”. [HR. Muslim dalam Shahih -nya (1718)]

Allah -Ta’ala- telah menyempurnakan agama Islam. Segala perkara telah diatur, dan disyari’atkan oleh Allah. Jadi, tak sesuatu yang yang baik, kecuali telah dijelaskan oleh Islam dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Demikian pula, tak ada sesuatu yang buruk, kecuali telah diterangkan dalam Islam. Inilah kesempurnaan Islam yang dinyatakan dalam firman-Nya,

"Pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu". (QS.Al-Maidah :3 ).

Di dalam agama kita yang sempurna ini, hanya tercatat dua hari raya, yaitu: Idul Fitri dan Idul Adha. Karenanya, Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- mengingkari dua hari raya yang pernah dilakukan oleh orang-orang Madinah. Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda kepada para sahabat Anshor,
قَدِمْتُ عَلَيْكُمْ وَلَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُوْنَ فِيْهِمَا فِيْ الجَاهِلِيَةِ وَقَدْ أَبْدَلَكُمُ اللهُ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا: يَوْمَ النَّحَرِ وَيَوْمَ الْفِطْرِ

“Saya datang kepada kalian, sedang kalian memiliki dua hari, kalian bermain di dalamnya pada masa jahiliyyah. Allah sungguh telah menggantikannya dengan hari yang lebih baik darinya, yaitu: hari Nahr (baca: iedul Adh-ha), dan hari fithr (baca: iedul fatri)”. [HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya (1134), An-Nasa`iy dalam Sunan-nya (3/179), Ahmad dalam Al-Musnad (3/103. Lihat Shahih Sunan Abi Dawud (1134)] .

Syaikh Amer bin Abdul Mun’im Salim-hafizhahullah- berkata saat mengomentari hadits ini, "Jadi, Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- melarang mereka -dalam bentuk pengharaman- dari perayaan-perayaan jahiliyyah yang dikenal di sisi mereka sebelum datangnya Islam, dan beliau menetapkan bagi mereka dua hari raya yang sya’i, yaitu hari raya Idul Fithri, dan hari raya Idul Adh-ha. Beliau juga menjelaskan kepada mereka keutamaan dua hari raya ini dibandingkan peryaan-perayaan lain yang terdahulu ".[Lihat As-Sunan wa Al-Mubtada’at fi Al-Ibadat (hal.136), cet. Maktabah Ibad Ar-Rahman, 1425 H]

Sungguh perkara yang sangat menyedihkan, justru perayaan ini sudah menjadi hari yang dinanti-nanti oleh sebagian kaum muslimin terutama kawula muda. Parahnya lagi, perayaan Valentine Days ini adalah untuk memperingati kematian orang kafir (yaitu Santo Valentine). Perkara seperti ini tidak boleh, karena menjadi sebab seorang muslim mencintai orang kafir.

Sumber : Buletin Jum’at Al-Atsariyyah edisi 51 Tahun I. Penerbit : Pustaka Ibnu Abbas. Alamat : Pesantren Tanwirus Sunnah, Jl. Bonto Te’ne No. 58, Kel. Borong Loe, Kec. Bonto Marannu, Gowa-Sulsel. HP : 08124173512 (a/n Ust. Abu Fa’izah). Pimpinan Redaksi/Penanggung Jawab : Ust. Abu Fa’izah Abdul Qadir Al Atsary, Lc. Dewan Redaksi : Santri Ma’had Tanwirus Sunnah – Gowa. Editor/Pengasuh : Ust. Abu Fa’izah Abdul Qadir Al Atsary, Lc. Layout : Abu Dzikro. Untuk berlangganan/pemesanan hubungi : Ilham Al-Atsary (085255974201). (infaq Rp. 200,-/exp)

(Dikutip dari http://almakassari.com/?p=231#more-231, judul asli "Menyorot Perayaan Valentine’s Day")